Rabu, 30 Januari 2013

cerpen SD



KAU MENANAM MAKA KAU AKAN MEMETIK BUAHNYA
“berjalan menuju tujuan yang sama dan tetap tersenyum adalah hal utama yang harus dilakukan. Bukan untuk mencari kesenangan, tapi untuk mencari kebahagiaan semua orang ketika melihatku. Karena berbuat baik kepada orang lain maka orang lain itu pun akan berbuat sebaliknya”.

            Pagi – pagi sekali aku bersiap – siap pergi ke sekolah, dengan membawa tas kesayanganku. Berusaha agar tak ada satu pun peralatanku yang tertinggal. Mulai dari buku tulis hingga penghapus kecil  kesayanganku yang sudah mulai berwarna kusam.
            Jam telah menunjukkan pukul enam lebih seperempat, waktu yang mepet untuk pergi ke sekolah. Tapi segera ku kayuhkan sepedaku menuju tempat yang ingin ku tuju, sekolahan. Tak ingin ku tertinggal oleh bel masuk sekolahku. Sesampainya di sekolah, secepatnya ku tata rapi sepedaku di parkiran dan ku berlari tergesa – gesa menuju kelasku. “ttteeeeettt...”, alhamdulillah aku tidak terlambat.
            “berdiri..!! bersiap...!! memberi salam...!!” tegas ketua kelasku.
            “assalaamuu ‘alaikum warahmatullahi wabarakaatuh” serentak aku dan teman – temanku mengikuti perintah ketua kelasku.
            “wa’alaikumus salam warahmatullahi wabarakatuh” jawab wali kelasku dengan penuh keikhlasan.
            Kami pun melanjutkan dengan do’a rutinitas kami sebelum melakukan ajar mengajar dengan dipandu bu Dian yang menjadi wali kelas kami. Dengan sabar dan penuh senyum di wajah berserinya, beliau menuntun kami membaca do’a rutinitas kami.
------------------------------
            “kamu gak makan, Rin??” tanyaku saat ku lihat Rini berdiam saat istirahat siang.
            “aku lupa gak bawa makan Did”. Jawabnya sedih
            “kok lupa?? Kan kamu tau hari ini pulang sore..”sahutku
            “tadi ibuku sakit, jadinya gak sempet bikinin aku makan. Aku pun tak diberi uang   saku” jawabnya kembali.
            “ini...!!!” ungkapku sambil menyodorkan bekal makananku.
            “lalu kamu..??”
            “kita makan bersama, jadi bisa sama – sama makankan..??” senyumku.
            Dengan senyum lebarnya ia menerima tawaranku, kami pun memakan dengan lahap.
------------------------------
            Setelah makan, rutinitas kami selanjutnya adalah sholat dhuhur berjama’ah. Kali ini kepala sekolah kami yang menjadi imam, karena setelah sholat dhuhur kami akan diberi  pengarahan rutin hari rabu untuk kelas lima dan kelas enam dari kepala sekolah. Kepala sekolah kami begitu perlahan dan tenang memberikan pengarahan kepada kami. Bukan hanya itu, beliau juga begitu tulus memberikan pengetahuan baru kepada kami.
            Jam telah menunjukkan pukul satu lebih tiga puluh menit, saatnya untuk kembali ke kelas dan menerima pelajaran selanjutnya. Maklum saja, sekolahku adalah sekolah berstandar full day school yang artinya sekolah sehari penuh. Kalau berangkat ke sekolah tidak didasari dengan hati senang dan ikhlas, maka akan sangat terasa berat dan membosankan sekali. Oleh karena itu, setiap aku berangkat sekolah, akan aku usahakan tersenyum terlebih dahulu dan berdoa serta tidak lupa berpamitan kepada orang tua agar orang tua juga mendoakan aku saat aku menuntut ilmu di sekolah.
            Tak terasa jam telah menunjukkan pukul tiga, saatnya untuk kembali ke rumah. Rutinitas berdoa setelah belajar pun tak ketinggalan. Masih dipandu bu Dian, kami membaca do’a bersama – sama. Terasa lega, dan saatnya aku menuju parkiran untuk mengambil sepeda kesayanganku. Ku ambil sepedaku dan tak sabar ke naiki agar lekas sampai rumah. Tapi aku terkejut, ban sepedaku kempes. Yaa Allah, tukang pompa sepeda masih jauh pula dari sekolahku. Ku tuntun sepedaku pelan dengan penuh lelah setelah menumpahkan pelajaran seharian ini ke otakku.
            “Jadid..” seakan –akan ada yang memanggilku. Aku menoleh pada sumber suara itu. Ternyata Rini.
            “ayo aku bonceng dan menarik sepedamu sampai ke tukang pompa”ucapnya sambil tersenyum.
            “Mungkin inilah buah dari apa yang ku tanam tadi siang” bisikku dalam hati.

 --------------------------------------------------eNd---------------------------------------------------------------------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar